Tampilkan postingan dengan label Sport. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Oktober 2015

thumbnail

7 Fakta Olahraga Sumo yang Tak Banyak Diketahui Orang

Berikut ini ada beberapa fakta dari pemain sumo yang tak banyak orang tahu. Ada suka duka hidup menjadi seorang pamain sumo meski dari luar nampak hebat. Langsung saja mari kita bahas bersama-sama tujuh fakta dari sumo yang mampu membuat kita terperangah.



1. Pemain Sumo Sebenarnya Tidak Harus Gemuk

Satu hal yang ada di pikiran kita jika mendengar kata sumo: pemainnya pasti gemuk! Ya, tidak salah! Namun sebenarnya, di awal kemunculannya, pemain sumo tidaklah gemuk. Bahkan diharuskan berbadan skinny namun memiliki otot yang kuat untuk menghadapi musuh. Namun dalam perkembangannya, pemain sumo justru bertransformasi menjadi figur yang berbadan tambun dan besar.

 


Badan besar dalam olahraga sumo dianggap sebagai kekuatan. Pemain sumo dengan badan besar akan memiliki banyak penggemar, dan banyak pula gadis yang menempel. Yah, bisa dibilang tradisi mulai bergeser, meski inti permainannya masih sama dan terjaga.

2. Pemain Sumo Terhebat Saat Ini Justru Orang Asing

Semacam ironis, olahraga asli Jepang tapi pemain yang jadi unggulan justru orang asing. Padahal Asosiasi Sumo Jepang telah membatasi gaijin (orang asing) yang bermain sumo. Awalnya di tahun 1992, hanya boleh ada 6 pemain asing di setiap stable atau kandang, tempat perkumpulan sumo berada.
  


Saat ini jumlah ini dibatasi hingga hanya boleh ada satu pemain asing di setiap stable. Meski demikian, 15-20 orang gaijin tetap menjadi pemain terhebat. Masyarakat Jepang pun sangat mengidolakan mereka semua.

3.Hanya Orang Berumur 50 Tahun ke Atas yang Menyukai Sumo

Nasib sumo mungkin nyaris mirip dengan wayang, di mana hanya orang paruh baya yang menyukainya. Anak yang masih muda biasanya menganggap hal itu sebagai sesuatu yang tak berguna. Padahal sumo atau wayang adalah bagian budaya yang sangat berharga dan tidak bisa tergantikan dengan apa-apa.



Pemuda di Jepang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain, atau di dalam kamar menjadi hikikomori. Untuk hal terkait budaya mereka akan cuek karena tidak mampu membuat mereka bahagia. Di luar Jepang, sumo justru dianggap sebagai kebudayaan yang sangat prestisius.

4. Pernah Ada Tradisi Sumo Wanita di Jepang

Saat ini Asosiasi Sumo Jepang melarang adanya pemain wanita bertanding di dalam ring. Hal ini dilakukan karena olahraga ini syarat dengan kekerasan dan bisa membunuh. Itulah mengapa saat ini hanya pemain pria yang boleh main dan melakukan kejuaraan yang sangat bergengsi di Jepang.



Di masa lalu, pemain sumo wanita ternyata pernah ada di Jepang. Mereka memiliki kandang sendiri-sendiri dan melakukan tanding. Seiring berjalannya waktu, sumo wanita ini ditiadakan meski sebenarnya banyak wanita yang tetap ingin melakukan pertarungan di atas ring. Well, sayang sekali ya ditiadakan sekarang! Padahal dalam olahraga yang berbahaya seperti tinju, wanita masih tetap ambil bagian.

5. Pemain Sumo Harus Hidup Dalam Tradisi

Menjadi pemain sumo bukan masalah memiliki kekuatan besar dan juga keberanian. Menjadi pemain sumo menuntut semua orang mematuhi tradisi yang ada. Artinya saat di luar kandang mereka harus tetap mematuhi aturan yang ada. Pun sifatnya sangat mengikat dan akan ada hukuman bagi yang melanggar.



Saat keluar kandang mereka diwajibkan memakai pakaian tradisional. Atau menggunakan atribut yang menandakan nama dari kandang. Dengan begitu jika ada pertarungan atau perkelahian liar akan segera diketahui dan ditindaklanjuti.

6. Sumo Adalah Olahraga Asli Kuil Shinto

Sejatinya olahraga sumo dipakai pertama kali oleh Kuil Shinto untuk tradisi peleburan dosa. Manusia akan beradu di atas ring dengan sesuatu yang dinamakan kami atau dewa. Dengan bertarung mereka akan memurnikan segala dosa yang dilakukan selama ini. Dalam legenda Jepang, ada beberapa dewa, atau bahkan monster yang mampu melakukan sumo dengan baik, mereka adalah kappa.



Seiring dengan berjalannya waktu, sumo dijadikan olahraga yang sangat tenar di Jepang. Nilai-nilai yang terkandung di olahraga sumo tetap dipertahankan. Yaitu bertarung untuk menyucikan diri dari segala dosa duniawi.

7. Jadi Pemain Sumo Artinya Punya Kebebasan yang Terbatas

Menjadi pemain sumo artinya harus mau mendedikasikan diri hidup di dalam stable atau kandang. Setiap hari akan ada latihan-latihan yang bisa dibilang seperti siksaan. Pemain sumo hanya diperbolehkan keluar beberapa saat saja, selebihnya harus menjalani latihan yang keras. Pun makanan yang mereka makan juga dijatah, tak boleh kurang atau pun lebih.




Jangan pernah membayangkan jika pemain sumo kerjaannya hanya makan dan tidur. Tubuh besar didapat dengan latihan super keras. Bukan karena menimbun lemak semata. Latihan keras yang dilakukan setiap hari membuat rata-rata pemain sumo meninggal 10 tahun lebih cepat dari manusia normal lain. Benar-benar pengorbanan!

Itulah beberapa hal yang harus kita ketahui tentang sumo. Olahraga ini tak hanya mempertontonkan kekuatan semata. Tapi juga tradisi dan dedikasi yang sangat tinggi. Itulah mengapa pemerintah Jepang sangat memperhatikan olahraga yang nasibnya juga mulai di ujung tanduk!

Sabtu, 14 Juli 2012

thumbnail

Rp10,518 Miliar , Stadion Teladan Medan Direnovasi

Renovasi Stadion Teladan telah dimulai sejak sepekan terakhir. Kucuran dana Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora) sebesar Rp10,518 Miliar (tertulis di plang renovasi) mengharuskan stadion yang mulai digunakan sejak 1953 itu bersolek untuk lebih baik.

Satu sektor yang paling krusial untuk dibenahi adalah lapangan. Kondisi lapangan selama ini cukup memprihatinkan. Tidak merata di beberapa bagian dan drainase yang bermasalah ketika hujan turun. Praktis, air akan tergenang.

Tak heran dalam dua musim terakhir beberapa kali kondisi lapangan menganggu jalannya laga di Stadion Teladan. Terakhir laga PSMS kontra Arema di ISL, Juni lalu yang berlangsung dalam hujan lebat dan angin kencang. Akibatnya laga sempat ditunda lebih dari satu jam karena menguras air di lapangan.

Syukurnya renovasi kali ini menyentuh lapangan. Pasalnya selama ini beberapa kali renovasi “tanggung” yang dilakukan hanya dilakukan terhadap tribun penonton maupun bench pemain. Sejak Kamis (12/7) dini hari, alat-alat berat sudah mulai masuk di Stadion Teladan. Rumput lapangan mulai dikeruk.

Pantauan wartawan, hingga Jumat (13/7) kemarin lapangan sudah dibongkar separuhnya. “Sejak jam 12 malam Kamis sudah mulai dibongkar. Seluruh rumputnya dibongkar. Setelah itu diratakan dan ditimbun pasir sekitar 30-25 cm. Lalu tanahnya sekira 5 cm untuk menanam rumput lagi,” ujar Yatno, salah seorang pekerja asal Ciawi, Jabar.

Yatno dan rekan-rekan yang berjumlah 10 orang didominasi dari Surabaya, menargetkan proses pengerukan rumput akan selesai maksimal lima hari. “Sehari sudah dapat sepertiga bagian lapangan. Empat hari lima hari sudah dibongkar semua rumputnya. Kalau untuk penimbunan pasir dan tanah butuh waktu dua mingguan targetnya,” katanya.

Yatno tahu betul kondisi lapangan yang tidak pernah disentuh perbaikan selama ini. “Kelihatan memang gak pernah disentuh. Bagian tengahnya ambruk. Harusnya kan lebih tinggi. Jadi air bisa turun ke samping lapangan,” tambahnya.

Selain itu soal rumput, menurutnya butuh perawatan yang baik agar tumbuh sesuai yang diharapkan. “Perawatan rumputnya memang harus diperhatikan. Kalau mati disulam. Begitu seterusnya. Sembari memerhatikan perawatan rumput kan bisa sambil mengerjakan bagian lain,” terangnya.
Pantauan wartawan, beberapa ruangan di stadion juga sudah mulai dibongkar. Di antaranya kamar ganti pemain, toilet hingga ruang salat. Sementara ruang pers belum disentuh. Sementara bagian tribun penonton juga belum disentuh. (mag-18)