Tampilkan postingan dengan label Teknologi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 31 Maret 2009

thumbnail

Blu-Ray, Disk Penyimpanan Masa Depan



Blu-Ray atau yang dikenal juga dengan Blu-Ray Disk (BD) adalah sebuah media penyimpan data seperti CD dan DVD. Nama Blu-Ray diambil dari sinar berwarna biru yang di gunakan untuk menulis dan membaca pada piringan ini. Huruf “e” di belakang huruf “u” sengaja di hilangkan karena kata yang dianggap umum tidak boleh di patenkan, kata “blue” yang berarti biru dianggap umum.

Karena panjang gelombang blu-ray hanya 450 nanometer, jadi blu-ray dapat menyimpan lebih banyak data dari pada DVD yang mempunyai panjang gelombang 650 nanometer. Sinar yang lebih pendek ini juga membuat proses baca jadi lebih presisi sehingga data yang disimpan tak akan terlewatkan. Sebuah blu-ray berlapis ganda dapat manyimpan data sampai 50 Gigabyte, hampiar 6 kali kapasitas sebuah DVD yang sama-sama berlapis ganda.

Piringan blu-ray dikembangkan oleh Blu-Ray Disc Association, suatu kelompok yang mewakili pembuatan barang elektronik, perangkat keras komputer dan film. Sejak 21 desember 2008 lebih dari 890 keping judul film beredar di Australia,lebih dari 720 keping beredar di Jepang, lebih dari 1,140 keping beredar di Inggris, dan lebih dari 1,220 keping beredar di Amerika Serikat.

Piringan blu-ray juga mempunyai ukuran mini ( mini blu-ray) 8 cm yang mampu menyimpan data + 7,5 GB, yang mampu merekam (BD-R) dan di hapus kembali (BD-RE). Blu-ray mini juga telah dikembangkan untuk kamera camcorder dan alat perekam lain.
Namun dibalik hadirnya teknologi blu-ray ini juga menyisakan kepedihan bagi konsumen yang terlanjur membeli player HD-DVD. Bagaimana tidak, karena belum lama ini Toshiba mengumumkan tak lagi memproduksi HD-DVD, yang berarti tamatlah riwayat piringan merah ini.

Spesifikasi Blu-Ray :



Type Media : Hight Density Optical Disc
Format : MPEG-2, H.264/MPEG-4 AVC, dav VC-1
Kapasitas : 25 GB (Lapis Tunggal)
50 GB (Lapis Doubel)
Ukuran Blok : 64 kb ECC
Pembacaan : 405 nm laser
Mekanisme : 1 × at 36 Mbit/s (4.5 Mbyte/s)
2 × at 72 Mbit/s (9 Mbyte/s)
4 × at 144 Mbit/s (18 Mbyte/s)
6 × at 216 Mbit/s[1] (27 Mbyte/s)
8 × at 288 Mbit/s (36 Mbyte/s)
12× at 432 Mbit/s (54 Mbyte/s)
Pengembang : Blu-ray Disc Association
Penggunaan : Penyimpan Data
Video berdefenisi-tinggi
Audio berdefenisi-tinggi
PlayStation 3

thumbnail

Bagaimana Ponsel Menerima Gelombang TV???

Di era digitalisasi seperti sekarang ini, sudah sangat banyak teknologi baru yang bermunculan. Salah satu nya adalah ponsel yang bias dipakai buat nonton tv.
Ponsel tv bukan barang yang aneh lagi sekarang ini, banyuak ponsel asal negri bambu (china) yang mengeluarkan ponsel dengan fitur televise pada ponsel - ponsel nya yang mampu menangkap sinyal analog.

Contoh televisi dengan sinyal analog yang ada di negri kita adalah seperti Trans TV, RCTI, SCTV dll. Siaran TV ini lah yang bisa ditangkap oleh ponsel. Sama seperti suara kita saat bertelepon, siaran televisi juga disalurkan melalui gelombang radio dan ponsel adalah penerima gelombang radio. Hanya saja gelombang radio untuk telepon dan televise berbeda. Untuk telepon, saluran yang digunakan adalah 800 Mhz dan 1900Mhz.

Ponsel TV memiliki TV tuner, yang sebetulnya adalah salah satu tipe penerima gelombang radio. TV tuner dilengkapi dengan penerima gelombang, tuner, serta demodulator. Seperti TV biasa, antena TV tuner menangkap gelombang yang dikeuarkan oleh pemancar siaran televisi. Kemudian TV tuner meneruskan gelombang itu ke prosesor gambar dan suara (audio/video processor). Prosesor itu mengubah informasi yang didapatnya sehingga ponsel bias menampilkan gambar dilayar. Beberapa TV tuner ada juga yang dilengkapi dengan fungsi untuk menangkap siaran radio FM.

Siaran televisi analog bisa disaksikan gratis di ponsel. Tapi, ada juga siaran tv yang harus bayar kalau mau manyaksikannya. Siaran tv seperti ini tidak menggunakan jaringan tv biasa, tapi menggunakan jaringan telekomunikasi seperti dari satelit, terrestrial base station, atau Wifi/Wimax.

Pada saat teknologi GSM masih berada di teknologi 2G yang kecepatannya 10 - 14 kilobit/detik, gambar televisi bisa dibilang tidak dapat ditampilkan. Bukannya siaran televisi, yang muncul malah gambar seperti slide show. Gambar televisi patah-patah, pada teknologi 2,5G yang berkecepatan 30 - 100 kilobit/detik pun gambar televisi masih patah-patah.

Bandwidth pun jadi masalah, coba ingat-ingat saat malam pergantian tahun baru. Susahkah mengirim SMS? Susahkan menelepon? Kesulitan itu timbul karena sebagian besar pelanggan menggunakan bandwidth yang ada untuk mengirim pesan pendek atau menelepon untuk mengucapkan selamat tahun baru. Bandwidth tidak bisa menampung seluruh permainan sehingga beberapa atau banyak sms atau telepon tertunda. Itu baru pesan pendek yang berupa teks.

Data untuk siaran tv berukuran jauh lebih besar dari pada data suara dan teks. Apa yang akan terjadi kalau orang mengakses suatu siaran tv secara bersamaan? Jaringan nya bisa langsung mogok bekerja.
Teknologi 3G yang sudah berkecepatan 144 kilobit/detik – 2 megabit/detik memunculkan harapan kenymanan dalam menyaksikan televisi. Apa lagi dengan adanya teknologi 3,5G yang sekarang ini lagi ramai-ramainya.


Referensi : Majalah PC Plus