Jumat, 08 Juli 2022

thumbnail

Startup Unicorn Kembaran Gojek PHK 500 Orang, Valuasi 109,3 T




Jakarta, CNBC Indonesia - Startup unicorn kembaran Gojek asal India, Ola dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya. Dilaporkan perusahaan ride-hailing itu akan memangkas 400-500 orang.

PHK itu dilaporkan terjadi untuk memotong biaya secara signifikan. India Times mengutip laporan Times Now menuliskan PHK akan terjadi di seluruh departemen.

Menurut sumber kepada Moneycontrol, manajer telah diminta membuat daftar karyawan Ola yang bisa diberhentikan. "Manajer kunci diminta untuk membuat daftar orang dari setiap tim minggu lalu yang bisa dilepaskan," ujarnya, dikutip Kamis (7/7/2022).

Dalam laporan, Ola memperkerjakan 5.000 staf. Pemangkasan karyawan tersebut untuk berfokus pada tim dan kemampuan yang lebih ramping dan terkonsolidasi. Termasuk skala dengan cara tanpa mengorbankan profitabilitas yang kuat.

Keputusan ini terjadi saat adanya kekhawatiran mengenai pendanaan dan penundaan rencana pada startup asal Bengaluru itu. Selain juga hanya berselang beberapa hari setelah penutupan bisnis kendaraan bekas Ola Cars dan pengiriman makanan Ola Dash.

Ola Cars hanya berusia 8 bulan sebelum akhirnya ditutup. Perusahaan pada akhirnya akan berfokus pada layanan kendaraan bermotor roda dua tenaga listrik dan mobil.

Sumber lain mengatakan memotong bisnis yang menggunakan metode membakar uang seperti Ola Dash dan melakukan PHK bisa memberikan lingkup operasional yang lebih banyak.

Langkah ini juga mendorong potensi profitabilitas menjelang IPO. Sebelumnya Ola dilaporkan akan segera IPO pada akhir tahun 2022 atau awal 2023 mendatang.

PHK massal sebelumnya juga telah terjadi di Ola pada Mei 2020. Saat itu jumlahnya sekitar 1.400 orang yang berasal dari layanan bisnis, jasa keuangan dan makanan. Keputusan PHK itu diambil karena pendapatan perusahaan anjlok 95% akibat pandemi, ungkap laporan Times Now.

Ola adalah startup yang kerap disamakan dengan Gojek. Investor yang mendukung pun nyaris serupa yaitu Temasek, dan Warburg Pincus, dengan tambahan SoftBank yang justru merupakan pendukung utama pesaing Gojek, Grab. Setelah pendanaan terakhir senilai US$139 juta pada akhir 2021, valuasi Ola diperkirakan mencapai US$7,3 miliar (Rp 109,3 triliun).

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220707081034-37-353567/startup-unicorn-kembaran-gojek-phk-500-orang-valuasi-1093-t

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments